- Pendahuluan
Dengan berakhirnya
kekuasaan Ali bin Abi thalib maka dimulailah kekuasaan Muawiyah bin
Abi Sufyan yang kemudian mendirikan dinasti bani umayah.Bani
muawiyah berkuasa kurang lebih selama 91 tahun, revormasi cukup
banyak terjadi terkait pada bidang pengembangan damn kemajuan
pendidikan Islam. Perkembangan Ilmu tidak hanya da;lam bidang Agama
semata melainkan juga dalam aspek teknologinya.
Selama 90 tahun
Daulah Bani umayah di pimpin oleh 14 orang khalifah dan 4 orang
khalifah diantara mereka memehanmg kekuasaan selama 70 tahun mereka
itu ialah Muawiyah,Abdul malik,Al walid,dan Hisyam dan adapun 10
orang diantaranya hanya memerintah selama 21 tahun.i
Dan makalah ini akan
diuraikan perkrembangan peradapan Islam pada masa Muawiyah bin Abi
Sufyan.
- Rumusan Masalah
- Siapakah Muawiyah bin Abi Sufyan itu?
- Bagaimana proses pengangkatan Muawiyah sebagai khalifah?
- Bagaimana kemajuan dan kemunduran yang dicapai pada masa kepemerintahannya?
- Pembahasan
- Biografi muawiyah Bin Abi Sufyan
Beliau bernama
Muawiyah bin Abu Sofyan, seorang lelaki yang gagah rupawan dan
berkulit putih, beliau dikenal sebagai lelaki yang memiliki jiwa
kepemimpinan yang hebat beliau masuk islam pada waktu pembebesan kota
mekkah yang disebut dengan tahun keputusan. Ketika bertemu dengan
Nabi beliau sudah masuk islam, namun masih menyembunyikan
keislamannya, beliau sempat berperang bersama nabi pada perang
hunain. Kemudian dimasa pemerintahan umar beliau dipercayai sebagai
gubernur syam menggatikan saudaranya yazid bin abu sofyan .
• Rasulullah
pernah bersabda "yaa Allah ajarkan kepada muawiyah ilmu dan
berhitung serta perihalah dirinya dari siksa-Mu"
• Umar bin khottob
berkata,"inilah dia muawiyah kisrah arab apakah kalian juga
masih menyebut kisrah dan kaisar sedangkan disisikalian ada muawiyah"
Muawiyah dilahirkan
kira- kira 15 tahun sebelum hijrah dan masuk Islam pada hari
penaklukan kota mekah bersama – sama penduduk kota mekah lainya.
Waktu itu ia berusia 23 tahun. Muawiyah telah berhasil memimpin dan
memegang jabatan sebagai Gubernur selama 20 tahun .
Muawiyah bin Abi
Sufyan sudah terkenal siasat dan tipu muslihatnya yang licik, dia
adalah kepala angkatan perang yang mula-mula mengatur angkatan laut,
dan ia pernah dijadikan sebagai amir “Al-Bahar”. Ia mempunyai
sifat panjang akal, cerdik cendekia lagi bijaksana, luas ilmu dan
siasatnya terutama dalam urusan dunia, ia juga pandai mengatur
pekerjaan dan ahli hikmah. Muawiyah bin Abi Sufyan dalm membangun
Daulah Bani Umayyah menggunakan politik tipu daya, meskipun pekerjaan
itu bertentangan dengan ajaran Islam. Ia tidak gentar melakukan
kejahatan. Pembunuhan adalah cara biasa,asal maksud dan tujuannya
tercapai
- Proses pengangkatan Muawiyah bin Abi Sufyan
Dalam literatur
sejarah Dinasti Umayah yang didirikan dan dirintis oleh Muawiyah ibn
Abu sufyan yang berpusat di Damascus, dalam fase ini berlangsung
sekitar 1 abad dan mengubah sistem pemerintaahan dari sistem
khilafah kepada sistem mamlakat ( kerajaan atau Monarchi).ii
Implementasi dari
terjadinya perang siiffin terhadap pergulatan dunia dalam islam
menimbulkan polemik Ali bin Abi thalib dan Muawiyah. Padahal jika
ditinjau jika dari garis keturunan keduanya ini masih satu garis
keturunan.iii
Setelah wafatnya
khalifah Ali bin Abi thalib, maka berakhirlah kepemimpinan khulaur
rasiddin. Pada masa itu masyabrakat Arab, Irak, dan Iran mengangkat
Hasan Ibn Ali untukl menggantikan kedudukan ayahnya. Pada Awalnya
Hasan menolak karena ia menuntut balas atas kematian ayahnnya akan
tetapi Qois Ibn Abbas melarang hasan dan akhirnya hasaan dibaiat oleh
Qoiss Ibn Saad dan diikuti oleh masyarakat Irak. Beberapa
Pembinasaan Hasan
tidak menyatukan umaat karena polemik dengan muawiyah belum
selesai,Pihak muawiyah semakin kuat ,be berapa hari setelah
pengangkatann Hasan.Mawiyah mengirimkan tentara untuk menyerang
kalaah kota Irak. Hal ini diketahui oleh Hasan , malka dikirimlah
Qoiss Ibitn Ali bersedia mengunddurkan diri dengan beberapa syarat
kepada Muawiyah diantaarannya adalah:
- Agar Muawiyyah tidak menaruh terhadap seorangpun dari penduduk Irak.
- Agar pajak negeri Ahwaz diberikan kepada Hasan setiap tahun.
- Muawiyah membayar kepada saudaranya Husein sebanyak 2 juta dirham.
- Menjamin keamanan dan memaafkan kesalahan penduduk Irak.
Dengan demikian
Muawiyah menjadi penguasa yang sah diseluru h wilayah kedaulataan
pemertintahan Islam, ini terjadi padaa tanggal 25 Rabiul tsani 4 1
hijhriyah .
Dengan demikian
Muawiyah telah merubah sistem politik musyawarah dengan sistem
Monarchi, hal ini banyak didukung oleh kondisi umat Islam pada waktu
itu, walaupun demikian Muawiyaah termasuk orang yang berhasil
memadukan sistem musyawarah dengan sistem Monarchi dari daulat
Islaminyah dapat dikuasai karena dia banyak memperhatikan riwayat
dari kisah- kisah raja besar sebelumnya baik dari kalangan Arab
ataupun bukan, untuk meniru dan meneladani siasat dari politik
mereka dalam mengaadapi pergolakan yang terdapat didalamnya. iv
Masa
kekhalifahan Bani Umayyah hanya berumur 90 tahun yaitu dimulai pada
masa kekuasaan Muawiyah Ibn Abi Sufyan, dimana pemerintahan yang
bersifat
Islamiyah
berubah menjadi monarchiheridetis (kerajaan turun temurun), yaitu
setelah al Hasan bin Ali menyerahkan jabatan kekhalifahan kepada
Muawiyah ibn Abu Sufyan dalam rangka mendamaikan kaum muslimin yang
pada saat itu sedang dilanda fitnah akibat terbunuhnya Ustman Ibn
Affan, perang jamal dan penghianatan dari orang-orang al
khawarij dan syi’ah.
- Kemajuan yang di capai pada masa Muawiyah bin Abu sufyan
Berbagai kemajuan
telah ddiperoleh pada masa dinasti ini. Dalam bidang administrasi
misalnya telah terbentuk berbagai lembaga administrasi pemerintahan
yang mendukung tampak pimpinan Dinasti Umayah. Banyak terjadi
kebijaksanaan yang dilakukan padaa masaa ini.
Muawiyah dapat
melanjutkan ekspanssi yang terhenti pada masa khalifah Usman dan Ali.
Pada zaman Muawiyah dapat menguasai daerah khusah sampai kesungai
oxus dan Afganitan sampai ke kabul. Angkatan lautnya melakukan
serangan- serangan ke ibu kota bizantium, konstatinopel.
Ekspansi ke timur
yang dilakukan muawiyyah kemudian dilanjutkan oleh Abdul malik.
Disamping
melaakukan ekorspensiah teritorial, pemertintah juga menaruh
perhatiann dalam bidaang pendidikan dengan pennyediaan arana
prasarana. Hal ini dilakukan agar para ilmuan, para seniman, dn para
ulama mau melakukan pengembangan bidang ilmu yang dikuasainya serta
mampu melakukann kondersasi ilmu.v
Sesudah negara
dalam keadaaan aman ia mulai membangun, pembangunan dalam fisik
meliputi: menata sistem pemerintahaan, memperkuat kedudukan bangsa
arab diantara bangsa- bangsa lain yang dikuasai , memperlancar dan
memajukan ekonomi perdagangan dan mengembangkan bidang kebudayaan.
Meskipun
keberhasilan banyak dicapai pada masa ini, namun tidak berarti bahwa
politik naik tahkim dalam negri dapat dikatakan stabil. Muawiyah
tidak menaati perjanjian dengan Hasan bin Ali karena naik tahta,
yang menyebutkan bahwa persoalan pergantian pemimpin setihyahelah
Muawiyah diserahkan kepada pemilihan umat islam. Deklarasi
pengangkatan anaknya Yazid sebagai putra mahkota menyebabkan
munculnya gerakan- gerakaan oposisi dikalangan rakyat yang
mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali .vi
Kemajuan dan
Keunggulan Bani Umayyah Di masa Bani Umayyah ini, kebudayaan
mengalami perkembangan dari pada masa sebelumnya. Di antara
kebudayaan Islam yang mengalami perkembangan pada masa ini adalah
seni sastra, seni rupa, seni suara, seni bangunan, seni ukir, dan
sebaginya. Pada masa ini telah banyak bangunan hasil rekayasa umat
Islam dengan mengambil pola Romawi, Persia dan Arab.
Selain itu Fase
kejayaan dimulai dari khalifah Abd al Malik, hingga umar Ibn Abdul
Aziz yang ditandai dengan perbaikan pada bidang administrasi
negara, penaklukan dan pembangunan kota- kota masjid dan perkotaan.
Fase yang terakhir
adalah fase kemunduran yang ditandai dengan para khalifah yang lemah
yang lebih mementingkan kepentingan keluarga dan kurang
memperlihatkan kepentingan Umum. vii
i
A. Syalabi .2000. Sejarah dan Kebudayaan Islam 2( jakarta: PT al
husna zikra) hlm.29
ii
Prof.Dr. H. Samsul Nizar,M.ag . Sejarah pendidikan Islam( Jakarta:
Kencana prenada media Group) hlm 55
iii
A. Syalabi .2000. Sejarah dan Kebudayaan Islam 2( jakarta: PT al
husna zikra) hlm
v
Prof. Dr.A. Syalabi hlm 39-40.
vii
Dr jaih mubarok, M.Ag . Sejarah Peradapan Islam (Bandung: Pustaka
Bani Quraisy) hlm 95-96
Tidak ada komentar:
Posting Komentar