Kamis, 29 Desember 2011

Perkembangan Peradaban Islam pada Masa muawiyah bin Abi Sufyan


 
  1. Pendahuluan
Dengan berakhirnya kekuasaan Ali bin Abi thalib maka dimulailah kekuasaan Muawiyah bin Abi Sufyan yang kemudian mendirikan dinasti bani umayah.Bani muawiyah berkuasa kurang lebih selama 91 tahun, revormasi cukup banyak terjadi terkait pada bidang pengembangan damn kemajuan pendidikan Islam. Perkembangan Ilmu tidak hanya da;lam bidang Agama semata melainkan juga dalam aspek teknologinya.
Selama 90 tahun Daulah Bani umayah di pimpin oleh 14 orang khalifah dan 4 orang khalifah diantara mereka memehanmg kekuasaan selama 70 tahun mereka itu ialah Muawiyah,Abdul malik,Al walid,dan Hisyam dan adapun 10 orang diantaranya hanya memerintah selama 21 tahun.i
Dan makalah ini akan diuraikan perkrembangan peradapan Islam pada masa Muawiyah bin Abi Sufyan.
  1. Rumusan Masalah
  • Siapakah Muawiyah bin Abi Sufyan itu?
  • Bagaimana proses pengangkatan Muawiyah sebagai khalifah?
  • Bagaimana kemajuan dan kemunduran yang dicapai pada masa kepemerintahannya?
  1. Pembahasan
  1. Biografi muawiyah Bin Abi Sufyan
Beliau bernama Muawiyah bin Abu Sofyan, seorang lelaki yang gagah rupawan dan berkulit putih, beliau dikenal sebagai lelaki yang memiliki jiwa kepemimpinan yang hebat beliau masuk islam pada waktu pembebesan kota mekkah yang disebut dengan tahun keputusan. Ketika bertemu dengan Nabi beliau sudah masuk islam, namun masih menyembunyikan keislamannya, beliau sempat berperang bersama nabi pada perang hunain. Kemudian dimasa pemerintahan umar beliau dipercayai sebagai gubernur syam menggatikan saudaranya yazid bin abu sofyan .
Rasulullah pernah bersabda "yaa Allah ajarkan kepada muawiyah ilmu dan berhitung serta perihalah dirinya dari siksa-Mu"
Umar bin khottob berkata,"inilah dia muawiyah kisrah arab apakah kalian juga masih menyebut kisrah dan kaisar sedangkan disisikalian ada muawiyah"
Muawiyah dilahirkan kira- kira 15 tahun sebelum hijrah dan masuk Islam pada hari penaklukan kota mekah bersama – sama penduduk kota mekah lainya. Waktu itu ia berusia 23 tahun. Muawiyah telah berhasil memimpin dan memegang jabatan sebagai Gubernur selama 20 tahun .
Muawiyah bin Abi Sufyan sudah terkenal siasat dan tipu muslihatnya yang licik, dia adalah kepala angkatan perang yang mula-mula mengatur angkatan laut, dan ia pernah dijadikan sebagai amir “Al-Bahar”. Ia mempunyai sifat panjang akal, cerdik cendekia lagi bijaksana, luas ilmu dan siasatnya terutama dalam urusan dunia, ia juga pandai mengatur pekerjaan dan ahli hikmah. Muawiyah bin Abi Sufyan dalm membangun Daulah Bani Umayyah menggunakan politik tipu daya, meskipun pekerjaan itu bertentangan dengan ajaran Islam. Ia tidak gentar melakukan kejahatan. Pembunuhan adalah cara biasa,asal maksud dan tujuannya tercapai



  1. Proses pengangkatan Muawiyah bin Abi Sufyan
Dalam literatur sejarah Dinasti Umayah yang didirikan dan dirintis oleh Muawiyah ibn Abu sufyan yang berpusat di Damascus, dalam fase ini berlangsung sekitar 1 abad dan mengubah sistem pemerintaahan dari sistem khilafah kepada sistem mamlakat ( kerajaan atau Monarchi).ii
Implementasi dari terjadinya perang siiffin terhadap pergulatan dunia dalam islam menimbulkan polemik Ali bin Abi thalib dan Muawiyah. Padahal jika ditinjau jika dari garis keturunan keduanya ini masih satu garis keturunan.iii
Setelah wafatnya khalifah Ali bin Abi thalib, maka berakhirlah kepemimpinan khulaur rasiddin. Pada masa itu masyabrakat Arab, Irak, dan Iran mengangkat Hasan Ibn Ali untukl menggantikan kedudukan ayahnya. Pada Awalnya Hasan menolak karena ia menuntut balas atas kematian ayahnnya akan tetapi Qois Ibn Abbas melarang hasan dan akhirnya hasaan dibaiat oleh Qoiss Ibn Saad dan diikuti oleh masyarakat Irak. Beberapa
Pembinasaan Hasan tidak menyatukan umaat karena polemik dengan muawiyah belum selesai,Pihak muawiyah semakin kuat ,be berapa hari setelah pengangkatann Hasan.Mawiyah mengirimkan tentara untuk menyerang kalaah kota Irak. Hal ini diketahui oleh Hasan , malka dikirimlah Qoiss Ibitn Ali bersedia mengunddurkan diri dengan beberapa syarat kepada Muawiyah diantaarannya adalah:
  • Agar Muawiyyah tidak menaruh terhadap seorangpun dari penduduk Irak.
  • Agar pajak negeri Ahwaz diberikan kepada Hasan setiap tahun.
  • Muawiyah membayar kepada saudaranya Husein sebanyak 2 juta dirham.
  • Menjamin keamanan dan memaafkan kesalahan penduduk Irak.
Dengan demikian Muawiyah menjadi penguasa yang sah diseluru h wilayah kedaulataan pemertintahan Islam, ini terjadi padaa tanggal 25 Rabiul tsani 4 1 hijhriyah .
Dengan demikian Muawiyah telah merubah sistem politik musyawarah dengan sistem Monarchi, hal ini banyak didukung oleh kondisi umat Islam pada waktu itu, walaupun demikian Muawiyaah termasuk orang yang berhasil memadukan sistem musyawarah dengan sistem Monarchi dari daulat Islaminyah dapat dikuasai karena dia banyak memperhatikan riwayat dari kisah- kisah raja besar sebelumnya baik dari kalangan Arab ataupun bukan, untuk meniru dan meneladani siasat dari politik mereka dalam mengaadapi pergolakan yang terdapat didalamnya. iv
Masa kekhalifahan Bani Umayyah hanya berumur 90 tahun yaitu dimulai pada masa kekuasaan Muawiyah Ibn Abi Sufyan, dimana pemerintahan yang bersifat
Islamiyah berubah menjadi monarchiheridetis (kerajaan turun temurun),  yaitu setelah al Hasan bin Ali menyerahkan jabatan kekhalifahan kepada Muawiyah ibn Abu Sufyan dalam rangka mendamaikan kaum muslimin yang pada saat itu sedang dilanda fitnah akibat terbunuhnya Ustman Ibn Affan,  perang jamal dan penghianatan dari orang-orang al khawarij dan syi’ah.


  1. Kemajuan yang di capai pada masa Muawiyah bin Abu sufyan

Berbagai kemajuan telah ddiperoleh pada masa dinasti ini. Dalam bidang administrasi misalnya telah terbentuk berbagai lembaga administrasi pemerintahan yang mendukung tampak pimpinan Dinasti Umayah. Banyak terjadi kebijaksanaan yang dilakukan padaa masaa ini.
Muawiyah dapat melanjutkan ekspanssi yang terhenti pada masa khalifah Usman dan Ali. Pada zaman Muawiyah dapat menguasai daerah khusah sampai kesungai oxus dan Afganitan sampai ke kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan- serangan ke ibu kota bizantium, konstatinopel.
Ekspansi ke timur yang dilakukan muawiyyah kemudian dilanjutkan oleh Abdul malik.
Disamping melaakukan ekorspensiah teritorial, pemertintah juga menaruh perhatiann dalam bidaang pendidikan dengan pennyediaan arana prasarana. Hal ini dilakukan agar para ilmuan, para seniman, dn para ulama mau melakukan pengembangan bidang ilmu yang dikuasainya serta mampu melakukann kondersasi ilmu.v
Sesudah negara dalam keadaaan aman ia mulai membangun, pembangunan dalam fisik meliputi: menata sistem pemerintahaan, memperkuat kedudukan bangsa arab diantara bangsa- bangsa lain yang dikuasai , memperlancar dan memajukan ekonomi perdagangan dan mengembangkan bidang kebudayaan.
Meskipun keberhasilan banyak dicapai pada masa ini, namun tidak berarti bahwa politik naik tahkim dalam negri dapat dikatakan stabil. Muawiyah tidak menaati perjanjian dengan Hasan bin Ali karena naik tahta, yang menyebutkan bahwa persoalan pergantian pemimpin setihyahelah Muawiyah diserahkan kepada pemilihan umat islam. Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid sebagai putra mahkota menyebabkan munculnya gerakan- gerakaan oposisi dikalangan rakyat yang mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali .vi
Kemajuan dan Keunggulan Bani Umayyah Di masa Bani Umayyah ini, kebudayaan mengalami perkembangan dari pada masa sebelumnya. Di antara kebudayaan Islam yang mengalami perkembangan pada masa ini adalah seni sastra, seni rupa, seni suara, seni bangunan, seni ukir, dan sebaginya. Pada masa ini telah banyak bangunan hasil rekayasa umat Islam dengan mengambil pola Romawi, Persia dan Arab.
Selain itu Fase kejayaan dimulai dari khalifah Abd al Malik, hingga umar Ibn Abdul Aziz yang ditandai dengan perbaikan pada bidang administrasi negara, penaklukan dan pembangunan kota- kota masjid dan perkotaan.
Fase yang terakhir adalah fase kemunduran yang ditandai dengan para khalifah yang lemah yang lebih mementingkan kepentingan keluarga dan kurang memperlihatkan kepentingan Umum. vii


i A. Syalabi .2000. Sejarah dan Kebudayaan Islam 2( jakarta: PT al husna zikra) hlm.29

ii Prof.Dr. H. Samsul Nizar,M.ag . Sejarah pendidikan Islam( Jakarta: Kencana prenada media Group) hlm 55

iii A. Syalabi .2000. Sejarah dan Kebudayaan Islam 2( jakarta: PT al husna zikra) hlm

iv

v Prof. Dr.A. Syalabi hlm 39-40.

vi

vii Dr jaih mubarok, M.Ag . Sejarah Peradapan Islam (Bandung: Pustaka Bani Quraisy) hlm 95-96


Tidak ada komentar:

Posting Komentar